11 Tips Dasar Cara Belajar Menjadi Seorang Desainer Grafis Secara Otodidak
Blog.hakameru.com - Kebutuhan akan desain khususnya desain grafis diperlukan di semua bidang. Desain grafis dapat diaplikasikan misalkan untuk kebutuhan desain di rumah sakit, restoran, perusahaan, bank, usaha kecil umkm, organisasi, pemerintahan, dll.
Sebenarnya kebutuhan klien akan sebuah desain tidak selalu dengan ketrampilan menggambar. Sebagai contoh klien memerlukan desain spanduk dengan foto di dalamnya. Seorang desainer grafis hanya perlu melayout susunan huruf dan mengedit foto (jika diperlukan mengedit foto) dan meletakkan foto tersebut ke dalam susunan layout spanduk agar terlihat susunannya terlihat proprosional dan menarik.
Desain grafis biasanya digunakan untuk materi promosi ataupun sebagai sarana informasi kepada audience atau para pelanggannya.
Cara belajar desain grafis otodidak
Bagi yang ingin terjun ke dunia desain grafis dan memutuskan belajar untuk menjadi seorang desainer grafis secara otodidak Blog.hakameru.com berbagi tips atau langkahnya di bawah ini:1. Niatkan dengan kuat
Ya betul segala sesuatu memang berdasarkan pada niatnya bukan? Dalam hal ini kuatnya niat diartikan jangan pantang menyerah karena begitu banyak bagian dalam ilmu desain grafis yang harus diketahui atau dipahami.2. Menggambar
Desain memang sangat erat kaitannya dengan gambar atau menggambar. Jika lemah dalam menggambar dapat mengembangkan kemampuan atau bakat menggambar dengan tutorial yang banyak terdapat di internet.Sebenarnya kebutuhan klien akan sebuah desain tidak selalu dengan ketrampilan menggambar. Sebagai contoh klien memerlukan desain spanduk dengan foto di dalamnya. Seorang desainer grafis hanya perlu melayout susunan huruf dan mengedit foto (jika diperlukan mengedit foto) dan meletakkan foto tersebut ke dalam susunan layout spanduk agar terlihat susunannya terlihat proprosional dan menarik.
![]() |
Cara belajar jadi seorang desainer grafis secara otodidak - Blog.hakameru.com |
3. Belajar dengan memperhatikan TV, sosial media dan media online
Apa hubungannya antara belajar menjadi desain grafis otodidak dengan menonton televisi? Tujuannya adalah memperhatikan desain-desain atau layout penempatan huruf dan lain-lain pada bagian iklan, cuplikan acara dll.Bukankah para awak media, insan periklanan atau perfilman juga belajar mengenai susunan atau desain yang menarik untuk tampilan atau tayangan mereka? Begitupun hal ini berlaku pada media online. Untuk menjadi desainrer grafis juga dapat mempelajari susunan layout dari tayangan tersebut atau dari berbagai media online lainnya.
Selain itu ketika saat dalam perjalanan misalkan saat berada di dalam bus juga dapat dilihat dan dipelajari susunan desain dari papan reklame iklan atau billboard yang ada di jalan yang dilalui.
Seorang desainer grafis perlu mengetahui jenis-jenis software dan peruntukkannya seperti software desain berbasis vector atau bitmap.
Jika mempelajari desain grafis bertujuan untuk dapat bekerja di bidang percetakan atau digital printing maka sebaiknya pelajari semua software desain karena tiap pelanggan yang datang nantinya membawa file desain yang berbeda-beda misalnya ada customer yang datang membawa:
Selain itu ketika saat dalam perjalanan misalkan saat berada di dalam bus juga dapat dilihat dan dipelajari susunan desain dari papan reklame iklan atau billboard yang ada di jalan yang dilalui.
4. Software
Gunakan/pilih sofware desain yang nyaman namun jangan lupakan untuk belajar menggunakan software desain yang lain.Seorang desainer grafis perlu mengetahui jenis-jenis software dan peruntukkannya seperti software desain berbasis vector atau bitmap.
Software atau aplikasi yang digunakan dalam desain grafis adalah:
- Aplikasi berbasis bitmap
Aplikasi ini digunakan untuk mengedit foto.
Contoh aplikasinya adalah Adobe Photoshop. - Aplikasi berbasis vector
Aplikasi ini digunakan untuk mengedit atau membuat gambar vector.
Contoh aplikasinya adala Adobe Illustrator dan CorelDraw.
- File .psd (Adobe Photoshop)
- File .ai (Adobe Illustrator)
- File .cdr (CorelDRAW)
- dll
Dengan mampu menggunakan atau mengoperasikan berbagai macam software desain grafis saat ada pelanggan yang meminta agar filenya perlu untuk diedit terlebih dahulu maka customer tersebut dapat terlayani dengan baik.
5. Huruf, gambar, dan foto
Sebagai seorang desainer grafis nantinya harus dapat memutuskan jenis huruf apa yang tepat untuk digunakan dalam desain.Sebagai contoh sederhana jangan menggunakan huruf berukir yang sulit dibaca dalam desain pada papan peringatan "Awas Berbahaya" namun sebagai penggantinya huruf tersebut harus huruf yang simpel, tegas, tidak tipis, dan jelas, agar dengan mudah peringatan "Awas Berbahaya" cepat terbaca dan tersampaikan pada pembaca.
Atau ketika ada klien yang meminta sebuah desain yang bertema tempo dulu maka jangan sampai keliru dengan meletakkan jenis huruf bertipe modern bertema masa depan pada desain tersebut.
Terdapat dua jenis lisensi huruf/font dan gambar/foto yaitu
- Free for personal use
- Free for commercial use
Jika akan menjual sebuah desain maka pastikan gunakan huruf / font, dan gambar atau foto yang berlisensi "free for commercial use" atau dapat juga membeli llisensinya jika memang huruf, gambar, atau foto tersebut berbayar untuk keperluan komersil.
Tujuan penggunaan huruf / font atau gambar dan foto yang berlisensi free for commercial use (atau membeli lisensi tersebut jika berbayar) adalah untuk menghindari adanya tuntutan penggunaan dan untuk menghargai hasil karya seni orang lain yang menciptakan gambar, foto, atau huruf tersebut.
Selain itu sangat perlu juga mempelajari apa perbedaan antara warna RGB dan warna CMYK. Secara sederhana perbedaan antara warna RGB dan warna CMYK adalah:
Atau ketika ada klien yang meminta sebuah desain yang bertema tempo dulu maka jangan sampai keliru dengan meletakkan jenis huruf bertipe modern bertema masa depan pada desain tersebut.
Terdapat dua jenis lisensi huruf/font dan gambar/foto yaitu
- Free for personal use
- Free for commercial use
Jika akan menjual sebuah desain maka pastikan gunakan huruf / font, dan gambar atau foto yang berlisensi "free for commercial use" atau dapat juga membeli llisensinya jika memang huruf, gambar, atau foto tersebut berbayar untuk keperluan komersil.
Tujuan penggunaan huruf / font atau gambar dan foto yang berlisensi free for commercial use (atau membeli lisensi tersebut jika berbayar) adalah untuk menghindari adanya tuntutan penggunaan dan untuk menghargai hasil karya seni orang lain yang menciptakan gambar, foto, atau huruf tersebut.
6. Warna
Sebagai seorang desainer grafis harus dapat memilah kelompok warna. Jika ada klien yang menginginkan warna dasar desain yang dipesannya berwarna merah maka sebagai seorang desainer grafis harus mengetahui warna apa lain selain merah yang masih cocok dipadupadankan dengan warna merah tersebut.Selain itu sangat perlu juga mempelajari apa perbedaan antara warna RGB dan warna CMYK. Secara sederhana perbedaan antara warna RGB dan warna CMYK adalah:
- Warna RGB
Warna RGB (Red, Green, Blue) ini umum digunakan untuk tampilan layar komputer/laptop dll dengan dasar layar atau media hitam - Warna CMYK
Warna CMYK (Cyan, Magenta, Yellow, Black) digunakan di dunia percetakan di mana warna dasarnya adalah putih. Dalam mendesain biasakanlah menggunakan warna CMYK pada saat mendesain karena jika mengunakan warna RGB saat mendesain lalu dicetak maka hasilnya akan turun atau tidak sesuai antara warna yang dilihat di layar monitor dengan hasil cetak di percetakan karena printer atau alat cetak biasanya menggunakan warna CMYK bukan RGB.
7. Media Cetak
Sebagai seorang desainer grafis nanti setidaknya akan bersinggungan dengan dunia percetakan. Sehubungan dengan hal ini maka seorang desainer grafis perlu mengetahui jenis-jenis kertas dan bahan media cetak lainnya seperti spanduk, x-banner, dll.8. Bahasa
Sebagai seorang desainer grafis nantinya akan dihadapkan pada naskah atau kalimat di mana terkadang kalimat tersebut tidak mencukupi untuk ditempatkan pada area desain walau size huruf sudah dikecilkan.Disini seorang desainer grafis dituntut harus dapat berkreasi mempersingkat kata dengan kata pengganti (tergantung kecocokan/kesesuaian degan kalimat lainnya) seperti:
- Kata "Dapat" diganti dengan kata "bisa"
- Kata"Karena" diganti dengan kata "sebab" dll